Terusbesoknya gue ceritain ntuh kisah di chat room gay ngetop di Indonesia, tau ga mereka pada ngebego2in gue wakakakakakakak, malah banyak yg nanya ma gue, gue di kota mana, dan minta no hp polisi ntuh, emang gue gila apa kmrn2 sempet mikir nanya no hpnya, gue mikrin pistol nempel di kepala gue yg ada, wakakakakakakakakakakkakak.

Gay 01/04/20 635 palavras 3 Este é um fato real e aconteceu quando em 2015. Moro numa cidade do interior e sou policial militar desde 2012. Entrei para a polícia militar aos 19 anos, em 2012, e sirvo numa cidade do interior. Este fato ocorreu em 2015, eu tinha na época 22 anos. Assim que entrei para a polícia, fui morar numa república de policiais. Nós éramos 3 amigos dividindo a mesma casa, todos solteiros e passando o rodo na mulherada que adora farda. Nunca tive tendência nenhuma a comer viado. Porém, eu tinha um padrinho que morava num lugarejo, uma roça, que ficava a uns 30 minutos dessa cidade que eu trabalhava. Este meu padrinho era amigo dos meus pais desde sempre e admirava a carreira militar e tinha o maior orgulho de mim. Ele tinha três filhos , um da minha idade 22 anos na época, uma menina de de 15 anos e o mais novo de 13 anos, o Felipe. Um dia meu padrinho me ligou e disse que estava na cidade precisando conversar comigo algo sério e que precisava da minha ajuda. Falei para ele passar na minha casa. Imaginei que fosse algum problema com a segurança da fazenda dele. ele era produtor de café e de vez em quando ocorrem furtos nessas fazendas. Quando ele chegou na minha casa o assunto era outro e me pegou de surpresa. Ele me contou que estava muito chateado pois, havia flagrado o Felipe chupando a pica de um de seus empregados, um jovem de 17 anos; disse que pra ele o maior castigo do mundo seria ter um filho viado e que preferia a morte do que isso e foi aí que pediu minha ajuda. Meu padrinho queria que eu deixasse o Felipe vir morar comigo e estudar na cidade, primeiro para afastá-lo do tal rapaz e segundo ele queria que eu ensinasse o Felipe os prazeres de ser macho, de comer umas bucetinhas; queria que eu o levasse para a zona e lhe levasse para o futebol, porque na fazenda ele não tinha tempo para dedicar à “forçar” a masculinidade do filho. Meu padrinho me propôs ajudar no aluguel e fazer compras para a casa. Ele achava que seria bom o garoto conviver numa república de homens comedores de buceta para ajudar no seu desenvolvimento. A proposta era tentadora, ter ajuda financeira em tempos difícies, pois eu ainda pagava faculdade e prestação do meu carro. Em troca eu só teria que fazer algo que eu já sei, que era arrumar uma bucetas para o garoto e de quebra, pra mim também. Bem, concordei em ajudar e conversei com meus colegas de república. Nisso coincidiu que um dos meus colegas de república estava de mudança para a casa de uma moça que ele estava namorando, pois eles haviam resolvido morar juntos. Então seria só eu mais um colega de trabalho e o garoto para ficar na casa. No final de semana seguinte à nossa conversa, meu padrinho trouxe o Felipe e suas roupas. Felipe era branco, cabelos lisos, pele lisinha, traços delicados, mas não era afeminado. À princípio nem acreditei que fosse mesmo gay, sei lá talvez seria só uma experiência que ele teve. Perguntei ao meu padrinho se Felipe sabia que ele havia me contado sobre o boquete dele no empregado da fazenda e ele me disse que sim. Assim que meu padrinho foi embora, fui apresentar a casa para Felipe e mostrar onde seria seu quarto. Ele logo se acomodou e seu pai havia deixado uma compra farta na nossa dispensa e um dinheiro para que eu o levasse ao puteiro. De cara já gostei da situação, eu estava com a geladeira e a dispensa cheia, o bolso cheio e ainda ia comer uma puta por conta do padrinho. Felipe havia se tornado de repente a minha galinha dos ovos de ouro. Continua…… Por Malhado Macho Gay Comente e avalie para incentivar o autor

Blitar-. Seorang selebgram, Balena mengaku sempat menjadi pasien pengobatan Gus Samsudin. Saat berobat, Balena sempat 'divonis' Gus Samsudin terkena pelet kembang kantil. Balena menceritakan, ia berobat ke Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin setahun lalu. Saat itu, ia mengeluhkan ada hewan kecil yang keluar dari tubuhnya.
inCerita hot Aku teringat pertama kali bercinta dengan seseorang. Ketika itu, aku masih seorang remaja yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama tepatnya kelas 3 SMP. Dulu, aku adalah seorang yang lugu, hari-hariku hanyalah disibukkan dengan urusan sekolah dan bermain, aku suka olahraga, khususnya voli dan badminton. Badanku biasa saja, layaknya seorang remaja pada umumnya, kulitku bersih dan berambut lurus, wajah pun lumayan begitu, aku belum pernah berpacaran dengan siapapun. Yang aku tahu hanyalah sekolah, belajar, olahraga, dan bermain dengan teman sebaya. Hingga rasa penasaran mengenai seks pun tiba seperti halnya remaja lain yang selalu ingin tahu urusan orang dewasa. Setiap kali berkumpul dengan teman, pasti ada pembicaraan mengenai seks, pacaran, sering menceritakan pengalaman mereka berpacaran atau bahkan nonton film bokep dengan adegan-adegan yang diceritakan secara detail. Pantaslah aku menjadi penasaran, namun selalu tidak ada keberanian untuk menontonnya ketika teman-temanku mengajak untuk nonton film bokep bersama di rumah mereka secara bergiliran ketika keadaan rumah sedang karena rasa penasaran yang semakin meledak-ledak, aku pun bertanya dengan sepupuku sekaligus teman sepermainanku di rumah. Dia mengaku sering menonton film bokep di kaset VCDyang dipinjam dari temannya. Saking penasarannya, sampai aku tidak bosan-bosannya bertanya berbagai adegan vulgar yang telah ia tonton hingga seharian penuh, ketika ia bermain itu tepat malam minggu, sehingga kami punya banyak waktu untuk begadang. Sudah menjadi hal, sepupuku itu sering menginap di rumahku, karena memang rumah kami pun dekat. Karena ketertarikanku dengan cerita-cerita dia, akhirnya ia bersedia menceritakan setiap film yang pernah ia ingat dengan menginap di rumahku. Kami pun bercerita di dalam kamarku hingga larut malam. Mungkin karena begitu dasyatnya rasa penasaran yang tercampur dengan gejolak jiwa, akupun mulai horny, merasakan batang kemaluanku menegang lama, aku juga melihat ia mulai horny dengan gerakan-gerakan tangannya yang sering kali mengusap-usap di sela-sela ceritanya, ia bilang “andai saja di sini ada perempuan, aku pengen banget ngentot”, sambil tiduran dan menonton TV. Aku pun menjawab dengan seadanya ” Ya udah, kalo pengen ngocok aja”. Dengan mengusap-usap perkakasnya yang masih terbungkus celana, ia berkata “Ah… tidak enak kalo cuma ngocok sendiri, gimana kalau kita ngocok bareng?”. Hmmm aku berpikir keras, merasa grogi, canggung karena harus mempertontonkan barang terlarang di depan orang lain yang tidak biasa aku lakukan. Ia terus mendesakku untuk melakukan onani, akhirnya aku putuskan untuk menyetujui idenya karena aku pun merasa sangat horny waktu itu. ia pun segera melepas celana pendeknya, dan betapa terkejutnya aku, ia mempunyai perkakas yang cukup panjang untuk usia kami, perkakasku pun tidak kalah panjang dengan dia, namun memang lebih panjang perkakas dia. Ia pun mulai memainkan perkakasnya sambil tiduran di sampingku, aku pun juga melakukan hal yang karena nafsu yang semakin menjadi-jadi, ia tidak puas hanya melakukan onani, sesekali ia pegang dan mengocok perkakasku, dan tangannya membimbingku untuk mengocok perkakasnya juga. Betapa terkejutnya aku, rasa canggung dan salah tingkah menyelimuti benakku. Belum pernah aku mempunyai pengalaman memegang perkakas orang lain, apalagi melakukan onani bersama. Kami melakukannya sambil bercerita setiap adegan dalam film bokep secara detail, membayangkan betapa asyiknya bercinta. Aku mulai menggeliat keenakan dan ia pun juga merasakan hal yang sama, sesekali aku pejamkan mata menikmati setiap sentuhan tangannya di senjata puas hanya melepas celana, ia mengajakku untuk melepas kaos yang kami kenakan, aku pun menurut hingga kami berdua dalam keadaan telanjang bulat di satu ranjang. Baru aku melepas kaosku kemudian kembali rebahan di kasur, tiba-tiba ia menindihku, menggesek-gesekkan perkakasnya ke perkakasku. Aku tersentak dan berusaha menolak. Namun ia berkata, “Katanya penasaran banget gimana rasanya bercinta. Kita praktekkan saja, jadi akan tahu rasanya!” “Hah… gila lu!” jawabku. Namun ia terus menggesekkan perkakasnya dan menindihku tanpa memperdulikan Omonganku, ia menciumi leherku seraya adegan film yang kami fantasikan. Akhirnya aku hanya diam, mengikuti apa setengah jam ia menyenggamaiku, kami berpelukan, bergeliat memancing nafsu masing-masing layaknya hubungan seks yang sebenarnya. Tak puas dengan itu, ia beranjak dan menyodorkan perkakasnya ke mulutku. Aku masih bingung apa yang harus aku lakukan, ia pun membimbing tanganku untuk segera mengocok perkakasnya, kemudian ia memintaku untuk mengoral batangnya yang telah mengacung dengan ragu, namun oleh karena desakannya terus, akhirnya aku memberanikan diri untuk mencium dan mengemutnya. Bau anyir dan rasa yang aneh untuk pertama kali aku rasakan, aku sampai bolak-balik ke kamar mandi karena muntah dengan bau dan kejadian itu. Namun, ia pun terus memaksaku melakukannya, bahkan ia mengikutiku ke kamar mandi untuk memintaku mengemut perkakasnya. Sampai akhirnya aku coba dan coba lagi, kemudian kami kembali ke tempat tidur, aku pun dengan terpaksa disertai rasa penasaran yang besar berusaha untuk mengoralnya. Perkakas yang panjang masuk ke mulutku menyodok-nyodok mengikuti gerakan kocokan tanganku…Satu jam lamanya aku mengoral dia, ia begitu menikmati setiap sedotan yang aku lakukan, setelah ia mengajariku untuk terus menyedot punyanya. Semakin lama semakin aku rasakan batang kemaluannya mengeras, gerakan pinggulnya menyodok-nyodok mulutku pun semakin dipercepat ritmenya, ia memintaku untuk terus mengoral dan mengocok lebih cepat, selang beberapa waktu, ia sedikit berteriak…aaaaaaaaahhhhhh! dan croot crot crot… tembakan sperma nya keluar memenuhi mulutku, aku mencoba untuk melepaskan perkakasnya dari dalam mulutku, namun ia menolak dan terus berusaha menekan kepalaku dan menyodokkan perkakasnya lebih dalam ke mulutku… sampai aku mau muntah, setelah menelan sebagian air maninya dan banyak sekali air mani yang keluar dari mulutku karena tidak tertampung. Setelah ia merasa cukup puas, ia membaringkan diri di sampingku melepas lelah setelah dua jam ia mempraktekkan segala penasarannya melakukan hubungan lari ke kamar mandi, memuntahkan air maninya dan membersihkan diriku dari cairan itu, kemudian aku kembali ke kasur, mengambil celanaku untuk aku pakai, namun ia berusaha mencegah, memegang tanganku, menarikku ke kasur dan rebahan di samping dia, “Ntar aja berpakaiannya, aku kan juga masih telanjang” jawab dia. aku pun menurutinya. Baru beberapa menit aku rebahan, ia memegang perkakasku yang masih berdiri karena aku belum mencapai klimaks, ia mengocok perkakasku, aku pun membiarkannya dan menikmati servis yang ia lakukan. Ketika aku melihat ke arahnya, perkakasnya sudah berdiri mengacung kembali, ia mengocok perkakasnya sendiri sembari mengocok perkakasku, ia pun menindihku kembali, menciumiku, mengisyaratkan permintaannya untuk yang kedua kalinya, aku pun mengikuti apa pintanya, ia menyodorkan perkakasnya dan aku pun mengoralnya, sampai karena kelelahan, kami berdua duduk dan ia mengocok terus perkakasnya dan perkakasku hingga lahar panas dari dalam perkakasku keluar diikuti dengan teriaknya karena mencapai orgasme yang kedua kami berdua merasakan kepuasan, kamipun tidur berdua dengan keadaan masih telanjang. Betapa tenagaku dikuras habis oleh sepupuku karena harus meladeninya dua kali dalam semalam. Ketika bangun pagi-pagi, kami cepat-cepat berpakaian dan seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara kami berdua malam itu. Itulah pengalamanku bercinta untuk pertama kalinya, dan hal itu berlanjut dengan dia di kemudian hari.
Komunikasitanpa kata-kata akhirnya memberi jawaban dan keputusan yang sama dalam hati kami, lalu hampir berbarengan, wajah kami sama-sama maju dan kembali saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan Heru saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan
2With Uncleby Dion1235Saya menyadari.. Saya berbeda dari kecil.. Tapi ketika orang bertanya, "Why?" saya pun tak bisa menjawabnya.. Mungkin dengan menceritakan kisah saya.. Kalian d... 3Coretanby Mr. FMenceritakan Adam yang menjalani kehidupan sebagai seorang guru di sebuah perkampungan pendalaman yang dijagai oleh kumpulan askar.. Bagaimanakah dia akan menempuhi liku... 7Disneyland Boyby Antinous ElloLiam, a boy in Orlando, Florida, US, who usually go to Disneyland with his mom. He's a happy boy and love his mom so much. One day his mom got sick and died, and since t... 8Unlimited Love 1 Cintaby Adie SMDia adalah Fahlevi. Hidup di kota besar, dengan karir yang bisa di bilang aman di usianya yang masih muda. Adalah kisah perjalanan cintanya dengan beberapa pria yang beg... 10DEAR BXMby Adrian CasFian merupakan seorang jururawat yang baru bertugas di sebuah klinik pedalaman di Sarawak. Dia baru saja tamat pengajian dalam bidang kejururawatan. Pada suatu hari, dia... 11Awalku Jadi Gay Beginiby Dekasetelah menginjak smp, aku melanjutkan ke sma. d sma aku memiliki teman sebangku yang anaknya cukup tampan. namanya Indra, punya badan gagah, tinggi, Dan muka imut gante... 13Tri Ori Of Loveby Ervraz Vloggerketika aku mencintai dia yang tak pernah mencintaiku, karena dia adalah sahabatku dan dia yang selalu tak memikirkan perasaan orang lain yang mencintainya. bahkan, aku r... CeritaSeks Dashyatnya Kontol Polisi Gay Yang Ganteng Dan Kekar. PutriBokep. March 10, 2018. Comments Off on Cerita Seks Dashyatnya Kontol Polisi Gay Yang Ganteng Dan Kekar. Bless.. kontolku tiba-tiba terasa hangat. Rupanya Bayu nggak mau nunggu lama untuk menjajal kontolku dilubang anusnya. "Mmfh.. Kontol abang makin gede ajahhh".
Pak polisi kekasihku CERITA SEX GAY Memang betul apa kata pepatah untung tidak bisa di tolak, sial tidak bisa dihindari. Mungkin itulah gambaran atau sekedar miniatur dari kehidupanku, yang akhirnya harus menderita tak berujung. Bermula dari ketika aku berkunjung ke rumah temanku di kota “K” yang agak jauh dari kotaku “P”. Sesampainya di terminal aku bingung sekali, karena di sampingku sudah lama tidak ke sini dan juga rumah temanku itu pindah, jadi aku betul-betul dibuat kesal. “Mau naik mobil apa ini,” pikirku kala itu, karena “line” dengan abjad-abjad tertentu sesuai dengan jurusan masing-masing begitu banyak dan membuat kepalaku pusing. Akhirnya, karena aku sudah tidak sabar lagi dan sengaja mulai datang, maka aku ke pos polisi untuk menanyakan “line” yang harus kunaiki agar sampai ke tempat tujuan. “Selamat sore,” sapaku pada seorang polisi yang kebetulan sendirian karena temannya sedang ke WC. “Sore, ada yang bisa kubantu Dik?” jawabnya dengan ramah sekali. Mendengar jawaban yang ramah dan bersahabat, maka membuat degup jantungku naik turun tak karuan. Setelah kujelaskan kebingunganku pada Pak polisi yang macho ini, dia cuma bisa manggut-manggut tanda dia mengerti kebingunganku. “Aduh gimana ya, line’ ke tempat yang adik tuju sudah tidak ada,” katanya menerangkan, karena “line” yang ke desa kutuju itu beroperasi mulai pukul 500 WIB sampai 1730 WIB, padahal waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 1805 WIB, “Aduh mati aku,” pikirku. Aku pun tambah bingung, apalagi katanya di sekitar sini tidak ada penginapan atau hotel. Rupanya Pak polisi ini tahu kegelisahanku dan kebingunganku, maka dia menyarankan agar menginap di rumahnya. “Memang sering kok Dik, kejadian seperti ini, maklum terminal dekat desa lagi,” katanya menenangkan. “Jadi harus bagaimana ini Pak,” tanyaku. “Biasanya orang-orang di sini berjalan kaki kalau sudah kehabisan line’,” jawabnya. Oh, terkejut sekali aku, “BERJALAN” kata itu yang membuatku seperti disambar petir di siang bolong, padahal jarak antara terminal dan desa yang kutuju kira-kira kurang lebih 10 km. Mungkin dia tahu keterkejutanku, maka langsung saja dia menyambung jawabannya. “Tapi kalau Adik tidak keberatan, Adik boleh nginap di rumah saya, kebetulan saya sendirian dan tugas saya sampai jam 2000 WIB,” katanya, sampai menatap diriku mulai ujung rambut sampai ujung kaki dengan sangat teliti sekali. Oh, tatapannya menusuk ke jantung, pikirku, apalagi melihat lehernya yang berlipat-lipat. Oh, nikmatnya seandainya aku bergelanyut di leher itu sambil bersandar mesra pada dada yang bidang, karena setiap hari berolahraga. “Masak tidak ada kendaraan alternatif Pak, ojek misalnya,” kataku. “Kalau Adik tidak percaya, tanya saja pada orang-orang di sekitar sini,” jawabnya yang didahului senyum yang membuat angan fantastikku melayang kemana-mana. Memang setelah kutanya pada orang-orang di sekitar, tidak ada kendaraan alternatif kecuali jalan kaki. Haruskah aku bermalam di rumah orang yang meluluh-lantahkan hatiku, dengan pandangan pertamanya, pikirku. Mungkin sifatku yang paling aneh dan aku sendiri tidak mengerti ialah aku suka sama pria. Apalagi pria itu lebih tua dariku kira-kira 10 tahun dan juga aku tertarik pada pria yang berbulu walaupun pria itu jelek sekalipun, apalagi yang berbulu dada, langsung “he-eh” saja. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi aku langsung mau saja menginap di rumahnya. Setelah berkenalan dan mengobrol ngalor-ngidul, tak terasa jam kerjanya habis kira-kira jam 2000 WIB, kami berdua pun meninggalkan terminal itu menuju ke rumah Pak polisi yang bernama Pak Pram itu bukan nama aslinya. Dengan kencang sekali dia menjoki sepeda motornya, mungkin karena jalanan sepi, padahal udaranya sangat dingin sekali, apalagi ditambah udara dingin yang disebabkan oleh kencang sepeda motor. Oh.. dingin sekali rasanya. Sampai akhirnya aku mendekapnya dari belakang dengan erat sekali, saking takutnya kujatuh dari sepeda motor. Dan tanpa kusadari aku menyenggol kemaluannya yang agak besar dan ternyata sudah menegang. Oh.. bak pucuk di ulam cinta pun tiba. “Lebih erat lagi Heru,” pintanya. Maka tambah kueratkan dekapanku padanya. Oh, hangat sekali dan damai rasanya. Sesampai di rumahnya, aku pun mandi dan ganti pakaian, begitu juga dengan Pak Pram, dia mandi dan ganti pakaian santai. Dan kami pun mengobrol sambil makan malam yang dibelinya di warung pinggir rumahnya yang masih buka. Sempat terkejut aku mendengarkan ceritanya, ternyata pria tampan dan macho yang berumur kira-kira 30 tahun itu belum kawin apalagi punya anak. Padahal kalau melihat ketampanan dan kegagahannya pasti tidak ada seorang cewek pun yang menolak untuk diperistrinya. “Kenapa Bapak lakukan semua itu?” tanyaku. “Entahlah Her, aku sendiri pun tidak tahu, yang jelas mulai dulu sampai sekarang saya kok tidak suka sama wanita, padahal sudah banyak lho gadis ataupun janda yang mau saya nikahi,” katanya. “Tapi apa alasan Bapak kok sampai menjalani hidup kurang normal ini,” kataku. “Jawabannya hanya tentram dan damai Heru, maksudnya, kalau kehidupan yang oleh sebagian besar orang dianggap tidak normal ini membawa kedamaian dan ketentraman, mengapa harus kita sesali dan kita takuti.” Tanpa kusadari dia menggenggam erat tanganku erat-erat, erat sekali, sangat erat. Oh, hangatnya genggaman Pak Pram ini. Setelah itu dia mengecup keningku, lalu pipiku mendapat giliran berikutnya, kemudian bibirku di terkamnya dengan buas sekali tapi membawa sejuta kenikmatan yang tiada tara, apalagi saat kumisnya menusuk kulitku dengan lembut. “Oh..” desahku sambil tanganku mengelus rambutnya yang agak tebal itu. Kemudian dengan sangat mesra sekali dia buka bajuku satu persatu, hingga tinggal CD saja yang kupakai. Setelah itu dia mengecup susuku dan disedotnya kuat-kuat. “Oh.. enaak,” rintihku, apalagi saat lidahnya yang hangat itu menjilat-jilat putingku, diputar-putar seiring dengan bentuknya, kadang ke kiri kadang ke kanan. “Enaak..” erangku seiring dengan keluarnya prescum dari batang kemaluanku yang sudah menegang sejak tadi. Dan yang membuatku tidak kuat tatkala dia mencumbu perutku sembari tangannya membuka CD-ku dan meremas-remas buah zakarku. “Oh.. nikmatnya,” pikirku. Rasanya tak ingin kuakhiri yang sangat dahsyat ini. Kumis yang agak tebal itu menelusuri lekuk-lekuk tubuhku yang sangat lembut sekali, karuan saja prescum-ku tambah banyak keluar, sedangkan tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah licin oleh prescum. “Oh.. teruskan Pak,” pintaku sambil mempreteli bajunya satu persatu, hingga dia tak tertutup oleh selembar benang pun. Wow, tubuhnya sangat menggairahkan, apalagi tubuh yang selalu olahraga tiap hari itu dadanya ditumbuhi bulu-bulu yang sangat lebat, walaupun perutnya agak besar tapi tidak mengurangi kegagahannya dan ke-macho-annya, malah membuatku tambah bergairah. Spontan saja kulabuhkan diriku di dadanya, kukecup puting susunya serta kuhisap kuat-kuat sembari kuremas-remas pantatnya yang juga banyak ditumbuhi bulu-bulu yang lebat. Kemudian kujilati ketiaknya yang juga banyak ditumbuhi bulu itu. Kurasaan bau khas maskulin yang makin menambah gairahku. “Tunggu, Her!” katanya setelah melepaskan kulumannya. “Ada apa Pak,” tanyaku. “Akan kubuat kau melayang ke langit 7,” jawabnya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, kemudian dia muncul dengan membawa gel di tangannya. “Jangan Pak, aku tidak biasa,” pintaku karena aku sudah tahu maksudnya. “Aku pun dulu begitu Her, tapi lama-lama ketagihan juga, tenanglah dan rasakan saja,” jawabnya tanpa beban sedikitpun. Kemudian tangan yang kekar itu mengelus-ngelus pantatku dengan lembut sekali. Dielusnya pantat itu dan dimanjakannya sehingga aku sangat terangsang, karena pantat itu daerah lemahku, aku dibuatnya terlena. Di saat gairahku menggebu-gebu, kurasakan ada sesuatu yang menusuk anusku. “Oh.. sakit,” rintihku. “Tahan Her!” bisiknya di telingaku, sambil memaju-mundurkan telunjuk yang sudah masuk tadi. Benar juga katanya barusan, bahwa enak juga diperlakukan seperti itu. Agaknya dia tahu kalau aku merasakan enak, kemudian dia menambah satu jari lagi sampai yang kurasakan ada tiga jari masuk dalam duburku. Sebenarnya lucu juga sih melihat wajahnya agak memerah karena didera oleh nafsu yang sangat memuncak, hingga akhirnya dia tidak kuat lagi, dia buka kakiku lebar-lebar agar dia mudah memasukkan rudalnya. Dengan sangat pelan sekali dia masukkan kemaluan yang agak besar kira-kira 20 cm itu hingga kemaluan yang agak besar itu masuk ke duburku semua. Memang pertama sakit, tapi rupanya dia tahu bagaimana cara menghilangkan itu menjadi sebuah kenikmatan yang tiada tara. Ditariknya kemaluan itu kemudian dia masukkan lagi dengan sangat perlahan dan hati-hati. Terus begitu, tarik-masuk, tarik-masuk sampai sakit yang mendera duburku hilang sama sekali berganti sejuta kenikmatan yang tiada tara. “Oh.. terus Pak,” rintihku sambil mengocok kemaluanku sendiri dan menggoyang kemaluan Pak polisi ini. “Oh.. Her ya begitu terus, terus goyang!” “Begini Pak,” sambil kupercepat goyanganku. “Oh.. enaak terus, terus, terus,” rintihnya setelah kemaluannya kupelintir dengan goyanganku. “Oh.. sst.. sst.. sst.. enaak,” erangnya sambil mempercepat genjotannya. “Aku mau keluar Her.” “Aku juga Pak.” “Tambah goyangmu Her!” “Begini Pak.” “Ya.. ya.. ya.. ya..” dan akhirnya.. “Crot.. crot.. croot..” dan kami pun keluar hampir bersamaan, nikmat sekali rasanya. Suatu kenikmatan yang tidak bisa dibeli di supermarket manapun dan malam itu betul-betul menjadi malam yang sangat indah buatku. Kami pun melakukan berulang kali dengan berbagai gaya dan pose. Keesokan harinya aku diantar oleh Pak Pram ke rumah temanku. Sesampainya di sana kami pun disambut hangat oleh semua keluarganya. “Pak Pram, nanti jemput aku ya!” “Jam berapa?” “Sepulang tugas.” “Lho kok tidak nginap Her,” sela Andi ketika aku ngobrol sama Pak Pram. “Wah gimana ya Di, di rumah banyak urusan apalagi liburanku cuma satu minggu,” bantahku. Padahal sebelumnya aku berencana menginap di rumahnya Andi kira-kira 5 hari, tapi niat itu segera kubatalkan karena ingat permainan Pak Pram yang dahsyat itu. Kira-kira jam 2030 WIB Pak Pram menjemputku dan akhirnya aku menginap di rumah Pak Pram yang kuanggap sebagai cowokku sampai liburanku habis dan kami pun mengulangi permainan yang sangat dahsyat seperti kemarin malam. Akhirnya setelah tamat SMU, dengan alasan yang macam-macam dan tidak masuk akal, aku pun melanjutkan kuliah di kota “S” dan aku tinggal bersama Pak Pram. Padahal universitas di kota “S” tidak ada yang favorit, tapi tak apalah pikirku, demi cintaku pada Pak Pram akan kukorbankan segala yang kumiliki baik jiwa maupun raga. Betapa bahagianya diriku saat itu, aku dianggap seperti istrinya dan dia kuanggap sebagai suamiku. Jadi urusan memasak, mencuci sampai menyiapkan makanan dan pakaian kerjanya, sepatunya aku yang mengerjakan semuanya. Tapi kebahagian yang kurasakan kira-kira 2 tahun itu sirna bahkan berbalik menjadi sengsara yang berkepanjangan, setelah Pak Pram meninggal dunia akibat kecelakaan yang dialaminya di jalan tol Gempol-Waru. Oh, mengapa semua ini terjadi. Akhirnya untuk mengenang cintanya Pak Pram, kuputuskan untuk tetap tinggal di rumahnya yang kebetulan tidak ada ahli warisnya. “Adakah orang lain yang mau menjadi pengganti Pak Pram,” lamunku, tatkala aku sendirian di kamar dimana biasanya kami memadu kasih. Padahal seandainya ada, akan kuserahkan seluruh cintaku serta jiwa dan ragaku padanya. Tamat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
KumpulanBokep Pemerkosaan Hot Paling Seru | Foto Memek, Nonton film bokep,bokep barat,film bokep barat,video bokep,video bokep barat, video ngentot barat,film bokep full movie,film bokep terbaru,bokep terupdate, nonton bokep indo viral ,western,bokep harian 2020, bokep siswa sma,video,videobacol fun,bokep kakek sugiono,bokep ngentot memek gede, MEMEK MONTOK ABG, bokep tante hot indo, cerita
Mereka adalah teman satu kantor, yaitu sebagai satpam di salah satu bank swasta di Jogja. Mereka bernama Yudi, 26 thn, dan Bram, 30 thn. Orang gak bakal percaya kalo mereka sebenarnya pasangan gay. Melihat tampang mereka yang maskulin banget dengan wajah tampan dan tubuh bagus, tentu banyak yang mengira mereka Yudi sangat proposional 177cm/70kg dengan warna kulit kuning langsat. Rambut cepak, hidung mancung dan wajahnya yang bersih, membuatnya semakin tampan. Tubuhnya yang berotot, tapi tidak terlalu besar, dadanya terlihat menonjol dan juga bersih dari bulu dada. Namun, yang paling penting adalah ukuran kontol Yudi yang sekitar Bram adalah senior Yudi di kantor. Bram atau yang biasa dipanggil mas Bram mempunyai tubuh yang juga seksi sekitar 170cm/66kg. Wajahnya juga tampan dihiasi dengan bekas cukuran di wajah yang menambah ketampanannya. Warna kulit Bram yang agak sawo matang, menambah keseksian tubuh Bram yang dadanya sedikit ditumbuhi hubungan mereka biasa-biasa saja seperti layaknya hubungan teman kerja. Namun lama kelamaan karena semakin akrab, tumbuh rasa ketertarikan satu sama lain. Hingga akhirnya muncul satu kesempatan yang menjadi momen penitng bagi hubungan mereka saat itu, Yudi dan Bram diberi tugas untuk jaga malam. Awalnya Bram berkeliling untuk mengontrol lingkungan bank, namun saat kembali ke pos satpam, pakainnya terlihat basah kuyup. Ternyata saat sedang berkeliling tadi, dia tidak sengaja terpeleset dan masuk ke dalam kubangan air. Sesampainya di pos, dia ditanya oleh Yudi.“kenapa bram, kok basah?” tanya Yudi.“iya neh, lagi sial”, jawab bram singkat.“ya udah, ganti dulu sono. ntar masuk angin lagi”, saran bram masuk ke dalam untuk ganti. Pos satpam tersebut memang terbagi dalam 3 ruangan. Ruangan depan yang dugunakan untuk jaga, serta ruangan dalam untuk istrirahat dan ada kamar mandinya bram ganti, tiba-tiba yudi masuk. Dia melihat bram tanpa sehelai benang pun alias telanjang bulat. Bram yang bugil sedang berdiri di depan cermin untuk mengagumi tubuhnya yang indah. Tubuh seksi Bram yang berwarna coklat dan terlihat mengkilat karena berkeringat, terlihat dengan jelas. Dadanya bidang dengan 2 buah puting berwarna hitam yang menonjol dan ketat. Dadanya juga dihiasi dengan bulu-bulu halus yang tidak terlalu banyak. Bulu-bulu halus itu, makin kebawah makin lebat dan berpusat pada jembutnya. Jembut Bram yang berwarna hitam dan ikal, tumbuh dengan lebat disekitar kontolnya sampai ke sekitar buah peler dan lobang anusnya. Rambut lebat tersebut semakin menambah indah kontol Bram yang gemuk. Kontol Bram memang tidak terlalu panjang, kontol itu berukuran sekitar 10cm aja, tetapi diameternya yang besar sekitar 5 cm lebih membuat kontol Bram terlihat gemuk. Bram yang sedang berkaca, tidak sadar kalau Yudi sudah berada di dalam dan yang melihat tubuh telanjang Bram hanya bisa menelan ludah dan tanpa sadar kontolnya mulai mengeras. Lama kelamaan, Yudi tidak kuat. Yudi dengan pelan mendekat ke bram. Dari jarak yang lebih dekat, Yudi bisa lebih leluasa dan puas memandangi tubuh telanjang Bram. Dalam pikiran Yudi, tubuh Bram sangat menggairahkan. Tapi, tiba-tiba saja Bram menoleh dan mengetahui keberadaan yudi. Dia terlihat sangat kaget ketika mengetahui Yudi sudah berada di dekatnya.“eh..yud?”, kata Bram. Dia sangat kaget dan grogi sambil berusaha menutupi kontolnya dengan telapak tangan.“iya mas”, jawabYudi singkat. Lalu terjadi kesenyapan sejenak. Hanya mata mereka yang saling memandang. Hingga akhirnya, karena Yudi sudah tidak kuat lagi melawan hawa nafsunya, dia mulai bertindak. Tangan Yudi menyentuh dada Bram yang bidang dan mengusap-usap halus bulu dada Bram. Mula-mula Bram kaget dan heran tapi tidak protes, tidak menghindar atau menepiskan tangan Yudi. Mata mereka saling berpandangan, jauh ke lubuk hati mereka. Hingga dari pandangan mata mereka berdua, bisa diketahui apa keinginan masing-masing.“kamu mau apa yud?”, kata Bram memacah keheningan.“sst…mas diam aja”, jawab Yudi. Lalu Yudi mendekatkan bibirnya ke bibir Bram, hingga kemudian Yudi mencium bibir Bram dengan penuh nafsu. Awalnya Bram terdiam dan tidak merespon ciuman Yudi, mungkin karena masih merasa aneh. Namun lama kelamaan sepertinya Bram mulai bisa menikmati dan membalas ciuman Yudi. Sekarang mereka berdua berciuman dengan hebatnya sambil tangan Yudi terus meraba-raba dada dan puting Bram. Kemudian Yudi berganti posisi dengan menindih Bram Setelah itu Yudi mulai dengan menjilati leher dan kuping bagian belakang. Yudi menciumi dan menjilati seluruh bagian leher.“ough….ough..”, desahan Bram yang merasa enak. Lalu, tak ketinggalan, Yudi menjilati ketiak Bram yang penuh dengan rambut. Tercium bau maskulin yang menggairahkan dan rasa asin. Yudi lanjutkan aksinya dengan menciumi dada Bram lagi. Bram membiarkan Yudi sibuk menjilati dada dan puting susunya. Putting susu Bram yang ketat dijilati dengan menggunakan lidah. Yudi mandikan tubuh Bram yang nikmat dengan lidah dan ludah. Tubuh Bram terasa keras dan asin di lidah Yudi. Yudi menghisap-hisap kedua puting susu Bram yang hitam dan ketat.“ough..ah..”, Bram mendesah pelan sambil merem dengan dadanya, bibir Yudi menuju tubuh bagian bawah. Dengan sedikit jilatan-jilatan nakal pada bagian perut dan terus ke bawah, Bram sangat menikmatinya. Hingga akhirnya sampai juga pada bagian yang paling menarik, yaitu kontol gemuk Bram. Yudi pandangi terlebih dahulu kontol dan rambutnya, lalu Yudi belai lembut rambut kontol Bram yang lebat. Lama kelamaan, kontol Bram makin membesar, sekitar 13cm dan diameter 4cm lebih. Setelah itu, Yudi mulai meraba batang penis dan telornya. Yudi melanjutkan aksinya dengan menggenggam kontol Bram. Lalu dengan pelan, tangan Yudi mengocok-ngocok kontol Bram.“ough..enak yud”, kata Bram. Kemudian, Yudi siap-siap untuk mulai mengoral kontol Bram.“ough..kamu mau ngapain, yud?”,Bram bertanya keheranan.“Mau dikulum, mas” jawab Yudi. Dan tanpa menunggu izin, Yudi mulai memasukkan kontol Bram ke mulut.“ough..ah..ah…shit!!!”,Bram kaget dan menggelinjang, mungkin karena enak dan saking nikmatnya. Yudi menikmati kontol Bram seperti makan es krim. Dijilatinya seluruh batang dan telor kontol Bram sambil memainkan puting susu yang keras dan ketat dengan melintingnya dengan jari. Kontol Bram yang gemuk dimasukkan ke dalam mulut Yudi, lalu disedot kuat-kuat.“ough..ough..shit..!!!”, teriak Bram setiap kontolnya disedot dari dalam mulut. Sesekali Bram berdesis seperti ular karena merasakan enak. Tak lupa, Yudi memainkan juga bola-bolanya dengan tangan dan bibir. Sementara itu Yudi juga mulai melucuti pakaiannya satu demi satu sampai bertelanjang bulat. Puas dengan puting susu, tangan Yudi ganti mengobok-obok lobang pantat yang masih tertutup rapat dan ketat krn blm pernah dimasukin. Dan ketika bagian paling sensitif terpegang oleh Yudi, Bram melenguh lirih, “ah..ah…”. Kuluman dan hisapan Yudi pada kontol Bram makin cepat. Sesekali Bram menggelinjing disertai desahan-desahan karena tidak kuat merasakan nikmat Hingga akhirnya Bram mau mencapai klimaks.“yud..gue mo keluar neh..”, teriak Bram. Tapi sepertinya Yudi tidak mau kalau hanya Bram yang mendapatkan kepuasan aja, dia mengingnkan juga. Sehingga dia menghentikan aksnya.“kok berhenti yud?”, tanya Bram setengah kecewa karena belum sampai klimaks.“sabar mas, ntar pasti lebih enak”, jawab Yudi sambil merubah posisi. Dia gantian ingin dioral kontolnya. Yudi lalu merebahkan tubuhnya di ranjang. Kontol besarnya sudah mengacung tinggi, sekitar 19cm. sangat besar, Bram sampai terpesona.“wah, gedhe juga kontolmu, yud”, puji Bram sambil bersiap-siap melumat kontol Yudi. Kontol Yudi memang berukuran besar, sekitar 19cm dengan diameter yang juga besar sekitar 3 cm lebih. Sangat ketat dan indah dengan ujung kontol yang besar. Sedangkan jembut Yudi tidak terlalu banyak, hanya ada di bagian atas kontol saja. Itu karena Yudi sering mencukur jembutnya agar Bram mula-mula memegang dan meraba-raba biji pelornya, dilanjutkan dengan menggenggam batang kontol yang semakin membesar. Dikocoknya kontol itu pelan dan pelan sambil menatap mata Yudi tajam. Bram lalu menjilati seluruh bagian kontol dari pelor, batang sampai ujungnya.“ah mas, ough…”, Yudi menggelinjing merasakan sensasi yang begitu hebat. Kemudian, Bram memasukkan kontol Yudi ke dalam mulutnya. Dimainkannya kontol Yudi yang berada di dalam mulut dengan menggunakan lidah.“mas..sedot mas, ah..”, pinta Yudi. Bram pun mulai menyedot kuat dari dalam mulutnya.“ough..shit..ah..”, teriak Yudi karena nikmat. Lalu permainan mulut dan tangan Bram makin lihai. Kontol Yudi dikocok dengan tangan, dijilati dengan lidah, dimasukkan mulut disedot, berluang-ulang hingga seringkali Yudi harus menjambak-jambak rambut Bram sebagai ekspresi kenikmatan. Bram sepertinya sangat suka memainkan kontol Yudi yang memang berukuran besar, meskipun ketika dimasukkan ke dalam mulut tidak semua batang kontol bisa masuk. Tapi, Bram menikmati kontol Yudi seperti makan es krim. Rasa kontol yang asin dan bau kontol yang khas semakin membuat Bram bersemangat menghisapnya. Setelah sekitar 5 menit Bram mengoral, Yudi menyuruh Bram berhenti.“ah…mas, cukup mas”, perintah Yudi sebelum mencapai puncak. Yudi yang masih birahi karena belum mencapai puncak ingin segera merasakan kenikmatan. Lalu, dia menyuruh Bram yang masih lemas untuk membalikkan tubuh.“gue mau diapain yud?”, tanya Bram penasaran.“liat aja, ntar mas juga ngerasain nikmat kok?’, jawab Yudi sambil mulai mengusap-usap pantat Bram yag ketat dan berwarna kecoklatan. Terlihat pantat Bram mengkilap karena basah keringat. Lalu Yudi mulai menciumi pantat Bram sambi mulai bergerilya ke lobangnya. Lobang anus Bram berwarna hitam dengan bulu tipis yang tumbuh disekitarnya, sangat merangsang Yudi. Selain itu, lobang Bram masih ketat karena belum pernah dikentot. Yudi mulai meraba dan mengobok lobang Bram dengan jari sebagai pemanasan.“Aaugh…yud…”, Bram kaget ketika ujung jari Yudi menyentuh bibir lobang pantatnya. Lalu Yudi mulai meraba-raba lobang bagian luar. Agar lebih mudah Yudi suruh Bram untuk nungging. Bram menurut saja tanpa bertanya, lalu dia pun menungging. Yudi bisa melihat dengan jelas lobang pantat Bram yang ketat karena masih perawan dan itu membuat Yudi menjadi semakin terangsang. Yudi lalu mengambil sedikit lotion dan dioleskan pada jari. Yudi coba memasukkan jari telunjuknya ke dalam lobang pantat Bram sebagai peregangan.“aduh yud..sakit..”, rintih Bram saat Yudi mulai memasukkan jari telunjuk. Mungkin saking sakitnya, Bram sampai meremas-remas bantal yang dari tadi ia jadikan pegangan. Lalu setelah jari telunjuk masuk, Yudi coba sogok-sogok lobangnya pelan.“Yud..sakit…ough..”, Bram makin merintih. Keringat makin banyak keluar dari punggungnya.“Tunggu bentar mas, ntar juga enak”,jawab Yudi menenangkan Bram. Kemudian, setelah pemanasan dengan jari cukup, Yudi mulai siap-siap memasukkan kontolnya ke dalam lobang pantat Bram. Kontol Yudi yang sudah tegang, diolesi dengan lotion sedikit agar lebih mudah.“mas, kumasukin ya..”, kata Yudi.“tapi pelan-pelang yud, sakit…”,jawab Bram.iya..pelan kok. Ntar pasti enak”, kata Yudi lagi. Kemudian, tanpa menunggu lama lagi, Yudi mulai memasukkan kontolnya yang berukuran 19cm ke lobang pantat Bram. Blesss…“ouuuuugh…..!!!!”, Bram berteriak keras ketika kontol Yudi mulai menusuk lobangnya. Dia kaget setengah mati karena ini yang agak susah kontol Yudi menembus lobang pantat karena Bram masih perawan. Namun sedikit demi sedikit bisa lebih mudah. Yudi pegang pantat Bram yang seksi dengan tangan dan mulai menyogok-nyogokkan kontolnya ke dalam lobang dengan pelan. Dia bisa merasakan kontolnya yang terasa hangat berada di dalam lobang Bram dan itu terasa nikmat.“plok..plok..plok..plok..”, suara yang terdengar karena adanya benturan antara paha Yudi dengan pantat Bram. Selagi pantatnya dihajar kontol Yudi, tangan kiri Bram mengocok kontolnya yang juga menegang.“yud..ough..pelan yud..ah..”, rintih Bram saat Yudi menarik maju mundur kontolnya. Yudi masukkan kontolnya ke dalam, lalu digoyangkan dulu didalam, sebelum ditarik pelan. Berulang-ulang Yudi lakukan itu. Bram yang awalnya kesakitan pun mulai bisa menikmatinya.“oh shit yud…lagi, lebih dalam lagi..ough..’, desahan Bram makin kacau karena merasa nikmat. Yudi sedikit demi sedikit mempercepat sodokannya.“oh yes…oh yes… Fuck you! pantatmu enak mas!”, kata Yudi yang juga merasakan nikmat.“plo..plok..plok..plok”, suara itu makin cepat frekuensinya. Keringat mereka berdua bercucuran keluar dari tubuh, ruangan tanpa AC itu yang sudah panas, terasa makin panas saja. Setelah sekitar 30 menit Yudi menghajar pantat perawan Bram, dia merasa akan mencapai puncak. Lalu Yudi pun mempercepat lagi sodokannya.“ough yud…pelan yud..ough….”, pinta Bram karena sodokan Yudi yang dipercepat. Tapi Yudi tak peduli, dia makin mempercepat sodokannya,“Plok..plok..plok”, hingga akhirnya.“ Yudi berteriak ketika mengeluarkan mani dan menumpahi pantat Bram.“crot..crot..crot..”, suara mani yang keluar dari kontol Yudi. Mani itu berwarna putih kental. Nafas Yudi tersenggal-senggal karena nikmat. Pada saat yang bersamaan, Bram juga mencapai klimaks dengan memucratkan mereka selanjutnya makin panas saja, tiada hari tanpa making-love!.Mereka adalah teman satu kantor, yaitu sebagai satpam di salah satu bank swasta di Jogja. Mereka bernama Yudi, 26 thn, dan Bram, 30 thn. Orang gak bakal percaya kalo mereka sebenarnya pasangan gay. Melihat tampang mereka yang maskulin banget dengan wajah tampan dan tubuh bagus, tentu banyak yang mengira mereka Yudi sangat proposional 177cm/70kg dengan warna kulit kuning langsat. Rambut cepak, hidung mancung dan wajahnya yang bersih, membuatnya semakin tampan. Tubuhnya yang berotot, tapi tidak terlalu besar, dadanya terlihat menonjol dan juga bersih dari bulu dada. Namun, yang paling penting adalah ukuran kontol Yudi yang sekitar Bram adalah senior Yudi di kantor. Bram atau yang biasa dipanggil mas Bram mempunyai tubuh yang juga seksi sekitar 170cm/66kg. Wajahnya juga tampan dihiasi dengan bekas cukuran di wajah yang menambah ketampanannya. Warna kulit Bram yang agak sawo matang, menambah keseksian tubuh Bram yang dadanya sedikit ditumbuhi hubungan mereka biasa-biasa saja seperti layaknya hubungan teman kerja. Namun lama kelamaan karena semakin akrab, tumbuh rasa ketertarikan satu sama lain. Hingga akhirnya muncul satu kesempatan yang menjadi momen penitng bagi hubungan mereka saat itu, Yudi dan Bram diberi tugas untuk jaga malam. Awalnya Bram berkeliling untuk mengontrol lingkungan bank, namun saat kembali ke pos satpam, pakainnya terlihat basah kuyup. Ternyata saat sedang berkeliling tadi, dia tidak sengaja terpeleset dan masuk ke dalam kubangan air. Sesampainya di pos, dia ditanya oleh Yudi.“kenapa bram, kok basah?” tanya Yudi.“iya neh, lagi sial”, jawab bram singkat.“ya udah, ganti dulu sono. ntar masuk angin lagi”, saran bram masuk ke dalam untuk ganti. Pos satpam tersebut memang terbagi dalam 3 ruangan. Ruangan depan yang dugunakan untuk jaga, serta ruangan dalam untuk istrirahat dan ada kamar mandinya bram ganti, tiba-tiba yudi masuk. Dia melihat bram tanpa sehelai benang pun alias telanjang bulat. Bram yang bugil sedang berdiri di depan cermin untuk mengagumi tubuhnya yang indah. Tubuh seksi Bram yang berwarna coklat dan terlihat mengkilat karena berkeringat, terlihat dengan jelas. Dadanya bidang dengan 2 buah puting berwarna hitam yang menonjol dan ketat. Dadanya juga dihiasi dengan bulu-bulu halus yang tidak terlalu banyak. Bulu-bulu halus itu, makin kebawah makin lebat dan berpusat pada jembutnya. Jembut Bram yang berwarna hitam dan ikal, tumbuh dengan lebat disekitar kontolnya sampai ke sekitar buah peler dan lobang anusnya. Rambut lebat tersebut semakin menambah indah kontol Bram yang gemuk. Kontol Bram memang tidak terlalu panjang, kontol itu berukuran sekitar 10cm aja, tetapi diameternya yang besar sekitar 5 cm lebih membuat kontol Bram terlihat gemuk. Bram yang sedang berkaca, tidak sadar kalau Yudi sudah berada di dalam dan yang melihat tubuh telanjang Bram hanya bisa menelan ludah dan tanpa sadar kontolnya mulai mengeras. Lama kelamaan, Yudi tidak kuat. Yudi dengan pelan mendekat ke bram. Dari jarak yang lebih dekat, Yudi bisa lebih leluasa dan puas memandangi tubuh telanjang Bram. Dalam pikiran Yudi, tubuh Bram sangat menggairahkan. Tapi, tiba-tiba saja Bram menoleh dan mengetahui keberadaan yudi. Dia terlihat sangat kaget ketika mengetahui Yudi sudah berada di dekatnya.“eh..yud?”, kata Bram. Dia sangat kaget dan grogi sambil berusaha menutupi kontolnya dengan telapak tangan.“iya mas”, jawabYudi singkat. Lalu terjadi kesenyapan sejenak. Hanya mata mereka yang saling memandang. Hingga akhirnya, karena Yudi sudah tidak kuat lagi melawan hawa nafsunya, dia mulai bertindak. Tangan Yudi menyentuh dada Bram yang bidang dan mengusap-usap halus bulu dada Bram. Mula-mula Bram kaget dan heran tapi tidak protes, tidak menghindar atau menepiskan tangan Yudi. Mata mereka saling berpandangan, jauh ke lubuk hati mereka. Hingga dari pandangan mata mereka berdua, bisa diketahui apa keinginan masing-masing.“kamu mau apa yud?”, kata Bram memacah keheningan.“sst…mas diam aja”, jawab Yudi. Lalu Yudi mendekatkan bibirnya ke bibir Bram, hingga kemudian Yudi mencium bibir Bram dengan penuh nafsu. Awalnya Bram terdiam dan tidak merespon ciuman Yudi, mungkin karena masih merasa aneh. Namun lama kelamaan sepertinya Bram mulai bisa menikmati dan membalas ciuman Yudi. Sekarang mereka berdua berciuman dengan hebatnya sambil tangan Yudi terus meraba-raba dada dan puting Bram. Kemudian Yudi berganti posisi dengan menindih Bram Setelah itu Yudi mulai dengan menjilati leher dan kuping bagian belakang. Yudi menciumi dan menjilati seluruh bagian leher.“ough….ough..”, desahan Bram yang merasa enak. Lalu, tak ketinggalan, Yudi menjilati ketiak Bram yang penuh dengan rambut. Tercium bau maskulin yang menggairahkan dan rasa asin. Yudi lanjutkan aksinya dengan menciumi dada Bram lagi. Bram membiarkan Yudi sibuk menjilati dada dan puting susunya. Putting susu Bram yang ketat dijilati dengan menggunakan lidah. Yudi mandikan tubuh Bram yang nikmat dengan lidah dan ludah. Tubuh Bram terasa keras dan asin di lidah Yudi. Yudi menghisap-hisap kedua puting susu Bram yang hitam dan ketat.“ough..ah..”, Bram mendesah pelan sambil merem dengan dadanya, bibir Yudi menuju tubuh bagian bawah. Dengan sedikit jilatan-jilatan nakal pada bagian perut dan terus ke bawah, Bram sangat menikmatinya. Hingga akhirnya sampai juga pada bagian yang paling menarik, yaitu kontol gemuk Bram. Yudi pandangi terlebih dahulu kontol dan rambutnya, lalu Yudi belai lembut rambut kontol Bram yang lebat. Lama kelamaan, kontol Bram makin membesar, sekitar 13cm dan diameter 4cm lebih. Setelah itu, Yudi mulai meraba batang penis dan telornya. Yudi melanjutkan aksinya dengan menggenggam kontol Bram. Lalu dengan pelan, tangan Yudi mengocok-ngocok kontol Bram.“ough..enak yud”, kata Bram. Kemudian, Yudi siap-siap untuk mulai mengoral kontol Bram.“ough..kamu mau ngapain, yud?”,Bram bertanya keheranan.“Mau dikulum, mas” jawab Yudi. Dan tanpa menunggu izin, Yudi mulai memasukkan kontol Bram ke mulut.“ough..ah..ah…shit!!!”,Bram kaget dan menggelinjang, mungkin karena enak dan saking nikmatnya. Yudi menikmati kontol Bram seperti makan es krim. Dijilatinya seluruh batang dan telor kontol Bram sambil memainkan puting susu yang keras dan ketat dengan melintingnya dengan jari. Kontol Bram yang gemuk dimasukkan ke dalam mulut Yudi, lalu disedot kuat-kuat.“ough..ough..shit..!!!”, teriak Bram setiap kontolnya disedot dari dalam mulut. Sesekali Bram berdesis seperti ular karena merasakan enak. Tak lupa, Yudi memainkan juga bola-bolanya dengan tangan dan bibir. Sementara itu Yudi juga mulai melucuti pakaiannya satu demi satu sampai bertelanjang bulat. Puas dengan puting susu, tangan Yudi ganti mengobok-obok lobang pantat yang masih tertutup rapat dan ketat krn blm pernah dimasukin. Dan ketika bagian paling sensitif terpegang oleh Yudi, Bram melenguh lirih, “ah..ah…”. Kuluman dan hisapan Yudi pada kontol Bram makin cepat. Sesekali Bram menggelinjing disertai desahan-desahan karena tidak kuat merasakan nikmat Hingga akhirnya Bram mau mencapai klimaks.“yud..gue mo keluar neh..”, teriak Bram. Tapi sepertinya Yudi tidak mau kalau hanya Bram yang mendapatkan kepuasan aja, dia mengingnkan juga. Sehingga dia menghentikan aksnya.“kok berhenti yud?”, tanya Bram setengah kecewa karena belum sampai klimaks.“sabar mas, ntar pasti lebih enak”, jawab Yudi sambil merubah posisi. Dia gantian ingin dioral kontolnya. Yudi lalu merebahkan tubuhnya di ranjang. Kontol besarnya sudah mengacung tinggi, sekitar 19cm. sangat besar, Bram sampai terpesona.“wah, gedhe juga kontolmu, yud”, puji Bram sambil bersiap-siap melumat kontol Yudi. Kontol Yudi memang berukuran besar, sekitar 19cm dengan diameter yang juga besar sekitar 3 cm lebih. Sangat ketat dan indah dengan ujung kontol yang besar. Sedangkan jembut Yudi tidak terlalu banyak, hanya ada di bagian atas kontol saja. Itu karena Yudi sering mencukur jembutnya agar Bram mula-mula memegang dan meraba-raba biji pelornya, dilanjutkan dengan menggenggam batang kontol yang semakin membesar. Dikocoknya kontol itu pelan dan pelan sambil menatap mata Yudi tajam. Bram lalu menjilati seluruh bagian kontol dari pelor, batang sampai ujungnya.“ah mas, ough…”, Yudi menggelinjing merasakan sensasi yang begitu hebat. Kemudian, Bram memasukkan kontol Yudi ke dalam mulutnya. Dimainkannya kontol Yudi yang berada di dalam mulut dengan menggunakan lidah.“mas..sedot mas, ah..”, pinta Yudi. Bram pun mulai menyedot kuat dari dalam mulutnya.“ough..shit..ah..”, teriak Yudi karena nikmat. Lalu permainan mulut dan tangan Bram makin lihai. Kontol Yudi dikocok dengan tangan, dijilati dengan lidah, dimasukkan mulut disedot, berluang-ulang hingga seringkali Yudi harus menjambak-jambak rambut Bram sebagai ekspresi kenikmatan. Bram sepertinya sangat suka memainkan kontol Yudi yang memang berukuran besar, meskipun ketika dimasukkan ke dalam mulut tidak semua batang kontol bisa masuk. Tapi, Bram menikmati kontol Yudi seperti makan es krim. Rasa kontol yang asin dan bau kontol yang khas semakin membuat Bram bersemangat menghisapnya. Setelah sekitar 5 menit Bram mengoral, Yudi menyuruh Bram berhenti.“ah…mas, cukup mas”, perintah Yudi sebelum mencapai puncak. Yudi yang masih birahi karena belum mencapai puncak ingin segera merasakan kenikmatan. Lalu, dia menyuruh Bram yang masih lemas untuk membalikkan tubuh.“gue mau diapain yud?”, tanya Bram penasaran.“liat aja, ntar mas juga ngerasain nikmat kok?’, jawab Yudi sambil mulai mengusap-usap pantat Bram yag ketat dan berwarna kecoklatan. Terlihat pantat Bram mengkilap karena basah keringat. Lalu Yudi mulai menciumi pantat Bram sambi mulai bergerilya ke lobangnya. Lobang anus Bram berwarna hitam dengan bulu tipis yang tumbuh disekitarnya, sangat merangsang Yudi. Selain itu, lobang Bram masih ketat karena belum pernah dikentot. Yudi mulai meraba dan mengobok lobang Bram dengan jari sebagai pemanasan.“Aaugh…yud…”, Bram kaget ketika ujung jari Yudi menyentuh bibir lobang pantatnya. Lalu Yudi mulai meraba-raba lobang bagian luar. Agar lebih mudah Yudi suruh Bram untuk nungging. Bram menurut saja tanpa bertanya, lalu dia pun menungging. Yudi bisa melihat dengan jelas lobang pantat Bram yang ketat karena masih perawan dan itu membuat Yudi menjadi semakin terangsang. Yudi lalu mengambil sedikit lotion dan dioleskan pada jari. Yudi coba memasukkan jari telunjuknya ke dalam lobang pantat Bram sebagai peregangan.“aduh yud..sakit..”, rintih Bram saat Yudi mulai memasukkan jari telunjuk. Mungkin saking sakitnya, Bram sampai meremas-remas bantal yang dari tadi ia jadikan pegangan. Lalu setelah jari telunjuk masuk, Yudi coba sogok-sogok lobangnya pelan.“Yud..sakit…ough..”, Bram makin merintih. Keringat makin banyak keluar dari punggungnya.“Tunggu bentar mas, ntar juga enak”,jawab Yudi menenangkan Bram. Kemudian, setelah pemanasan dengan jari cukup, Yudi mulai siap-siap memasukkan kontolnya ke dalam lobang pantat Bram. Kontol Yudi yang sudah tegang, diolesi dengan lotion sedikit agar lebih mudah.“mas, kumasukin ya..”, kata Yudi.“tapi pelan-pelang yud, sakit…”,jawab Bram.iya..pelan kok. Ntar pasti enak”, kata Yudi lagi. Kemudian, tanpa menunggu lama lagi, Yudi mulai memasukkan kontolnya yang berukuran 19cm ke lobang pantat Bram. Blesss…“ouuuuugh…..!!!!”, Bram berteriak keras ketika kontol Yudi mulai menusuk lobangnya. Dia kaget setengah mati karena ini yang agak susah kontol Yudi menembus lobang pantat karena Bram masih perawan. Namun sedikit demi sedikit bisa lebih mudah. Yudi pegang pantat Bram yang seksi dengan tangan dan mulai menyogok-nyogokkan kontolnya ke dalam lobang dengan pelan. Dia bisa merasakan kontolnya yang terasa hangat berada di dalam lobang Bram dan itu terasa nikmat.“plok..plok..plok..plok..”, suara yang terdengar karena adanya benturan antara paha Yudi dengan pantat Bram. Selagi pantatnya dihajar kontol Yudi, tangan kiri Bram mengocok kontolnya yang juga menegang.“yud..ough..pelan yud..ah..”, rintih Bram saat Yudi menarik maju mundur kontolnya. Yudi masukkan kontolnya ke dalam, lalu digoyangkan dulu didalam, sebelum ditarik pelan. Berulang-ulang Yudi lakukan itu. Bram yang awalnya kesakitan pun mulai bisa menikmatinya.“oh shit yud…lagi, lebih dalam lagi..ough..’, desahan Bram makin kacau karena merasa nikmat. Yudi sedikit demi sedikit mempercepat sodokannya.“oh yes…oh yes… Fuck you! pantatmu enak mas!”, kata Yudi yang juga merasakan nikmat.“plo..plok..plok..plok”, suara itu makin cepat frekuensinya. Keringat mereka berdua bercucuran keluar dari tubuh, ruangan tanpa AC itu yang sudah panas, terasa makin panas saja. Setelah sekitar 30 menit Yudi menghajar pantat perawan Bram, dia merasa akan mencapai puncak. Lalu Yudi pun mempercepat lagi sodokannya.“ough yud…pelan yud..ough….”, pinta Bram karena sodokan Yudi yang dipercepat. Tapi Yudi tak peduli, dia makin mempercepat sodokannya,“Plok..plok..plok”, hingga akhirnya.“ Yudi berteriak ketika mengeluarkan mani dan menumpahi pantat Bram.“crot..crot..crot..”, suara mani yang keluar dari kontol Yudi. Mani itu berwarna putih kental. Nafas Yudi tersenggal-senggal karena nikmat. Pada saat yang bersamaan, Bram juga mencapai klimaks dengan memucratkan mereka selanjutnya makin panas saja, tiada hari tanpa making-love!. ngentot kontol satpam andrefareza liked this
CeritaGay di 12.17 7 komentar: Mungkin juga akibat Papa kandungku telah meninggal makanya dimulailah petualangan seruku di dunia gay yang panas ini. Polisi itu mengangguk, sambil menerima KTP dan nomor HP-ku, lalu mempersilakanku melaju. Aku melonjak girang dalam hati. Meski sial, namun 3 juta tidak sebanding dengan nama baikku yang
Jumat, 18 Maret 2016 CERITA SEX GAY POLISI " DIMADU " Namaku Rudy. Aku berumur 18 tahun dan masih di bangku kelas III SMA di suatu sekolah negeri di Surabaya. Aku memiliki tinggi 175 cm dan beratku 70 kg, aku memiliki warna kulit coklat terang serta bodyku kencang tak berlemak sebab aku sangat suka olahraga dan angkat beban meskipun tidak terlalu berat. Banyak orang yang ngomong aku ini ganteng dan seksi dan mungkin akan mendapat banyak cewek, Diposting oleh Unknown di Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom
hwrCm91. 451 0 256 76 126 471 88 153 291

cerita panas polisi gay